Senin, 29 Juni 2009

Lelaki Kurang PeDe

Banyak kisah para laki-laki hanya karna belum merasa mapan maka ia berusaha untuk mengurungkan niatnya untuk tidak bersegera menikah. Padahal bisa dikatakan semuanya sudah memenuhi syarat namun karna kurang percaya diri dan kurang merasa besar penghasilannnya tentunya menjadi alasan besar bagi para laki-laki yang sudah bisa akhirnya jadi menunda untuk menikah.


Kalau kita bisa mengaca dan membaca situasi, masih banyak keluarga yang mungkin penghasilan yang tak seberapa, ternyata bisa menjalankan biduk rumah tangga dengan baik-baik saja dan adem ayem.

Bagi laki-laki yang sudah sanggup tuk menikah yang dibilang ba’ah (nafkah lahir batin) lalu ia menunda-nunda nikah, maka akan muncul tiga bahaya besar. Diantaranya :

1. Zalim; karena sebenarnya rezeki yang dilimpahkan Allah bukanlah diperuntukkan bagi dirinya sendiri, melainkan disana ada hak muslimah (istri).
Sayangkan betapa zalimnya pemuda yang enggak mau menikah, sendirian ia memakan hak orang lain yang dititipkan Allah pada hartanya. Padahal apa yang dilahapnya sendiri itu bisa menyelamatkan masa depan seorang musimah. Nah, akan lebih parah kalau ada disekitarnya muslimah yang hidup merana karena rezekinya nggak kunjung dibagikan oleh pemuda muslim. Allah nggak cinta sama orang-orang zalim!

Ada pun orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal shaleh, maka Allah akan memberikan kepada mereka dengan sempurna pahala amal-amal mereka, dan Allah tidak menyukai orang-orang yang zalim.” (QS. Ali Imran: 57)

2. Mubazir; segala sarana dan prasarana miliknya nggak maksimal dalam pemanfaatan. Sepeda motor atau sepeda dayung yang dikendarainya ke mana-mana sebenarnya bisa sekaligus membonceng seorang muslimah.

Akan tetapi, ia memakainya sendiri sambil membiarkan bagian belakang kosong melompong. Perilaku mubazir dipamerkan ketika lautan muslimah antri, berjubel, dan bersempit-sempitan di kendaraan umum. Pada pengeluaran BBM akan tetap sama antara seorang diri atau berboncengan.
Rumah kontrakan yang sejuk dan nyaman ditempati sendirian, sementara banyak muslimah yang tergusur tanpa tempat bernaung. Nggak kasihan, tuh? Padahal kehadiran istri nggak akan menambah uang sewa, sementara di kontrakan yang sepi bujangan tercenung sendiri dan ditemani bisik-bisik setan.

Mubazir terjadi juga pada bibit unggul yang bisa menciptakan kader terbaik mujahid Allah, tapi tersia-siakan aja. Potensi romantis dan perhatian serta penyayang miliknya juga terbuang. Sementara ia hafal ayat bahwa orang mubazir adalah sekutunya setan.

Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah sekutunya setan dan adalah setan sangat ingkar pada Tuhannya.” (QS Al Isra: 27)

3. Penutup rezeki; konsep rezeki adalah min haitsu la yahtasib (dari pintu yang nggak disangka-sangka), sebenarnya Allah udah menyediakan rezeki sangat banyak, dan kewajiban manusia ulet berjuang membuka pintu-pintunya. Allah menegaskan kalau pernikahan ialah salah satu pintu menuju kaya (QS AN Nur: 32) Tuhan menakdirkan pintu rezeki itu terdapat pada istri, sementara para bujangan terus menghalang-halangi limpahan karunia Allah gara-gara menunda pernikahan.


Gimana, sudah terbuka khan hatinya tuk berniat tulus ingin menikah……..jangan ditunda-tunda yah? Kasian khan, para akhwat, kalau bukan para ikhwan siapa lagi. Para perempuan-perempuan sangat menanti seorang lelaki yang benar-benar tulus ingin menjalankan kehidupan rumah tangga, hingga menjadi keluarga SAKINAH MAWADDAH WARO’MAH dan menghasilkan jundi-jundi Islam yang terbaik.

0 komentar:

Posting Komentar

Template by - Abdul Munir - 2008
http://4.bp.blogspot.com/_sYx8LhsF1y0/SAtWYPbyHNI/AAAAAAAAANY/6ygY1rcSgYc/s1600-h/Tilmiz6.png